29 Sep 2011

17 Proyek Infrastruktur Rp 89 Triliun Ditransaksikan

JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan, sebanyak 17 proyek infrastruktur dengan skema kerja sama pemerintah dan swasta atau public private partnership (PPP) segera ditransaksikan. Keseluruhan proyek tersebut senilai 9,89 miliar dolar AS atau sekitar Rp 89 triliun. Direktur Pengembangan Kerja Sama Pemerintah Swasta (PKPS) Bappenas Bastary Pandji Indra, di Jakarta, Ahad (25/9), mengatakan, ketujuh belas proyek tersebut dibagi dari 79 proyek infrastruktur dengan skema PPP senilai 53,4 miliar dolar AS yang masuk dalam PPP Project Plan Book 2011. “Ini cukup menggembirakan kalau dilihat dari total nilai investasinya yang cukup besar,” ujarnya seperti dikutip kantor berita Antara, Ahad (25/9). Data Bappenas mencatat, untuk proyek yang siap ditawarkan, berjumlah 13 proyek senilai 27,52 miliar dolar AS, kemudian 21 proyek prioritas dengan nilai 10,38 miliar dolar AS, serta 45 proyek senilai 15,5 miliar dolar AS. Sementara itu, terdapat 16 proyek kerja sama yang sedang dan akan transaksi pada 2011 dengan nilai sebesar 32,331.8 miliar AS. Bastary merinci, proyek-proyek yang segera ditransaksikan itu di antaranya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa Tengah senilai tiga miliar dolar AS. Kemudian, proyek jalur kereta api batu bara Puruk Cahu-Bangkuang (2,1 miliar dolar AS), proyek Umbulan Water Supply (204,2 juta dolar AS), Maros Water Supply (12,9 juta dolar AS). Berikutnya, enam proyek jalan tol senilai empat miliar dolar AS, proyek Surabaya Solid Waste (100 juta dolar AS), Southern Bali Water Supply (43,5 juta dolar AS), Bandung Solid Waste (100 juta dolar AS). Proyek lainnya adalah Pelabuhan Kalibaru senilai Rp 11 triliun, proyek Sampah Solo (30 juta dolar AS), dan Batam Solid Waste (100 juta dolar AS). Bastary menambahkan, keseluruhan proyek infrastruktur pemerintah dengan skema PPP ini sudah berjalan dengan baik. Realita itu, kata dia, untuk menampik adanya anggapan bahwa proyek-proyek PPP tersebut tidak terealisasi. “Intinya, kami ingin memberikan informasi bahwa proyek-proyek infrastruktur dengan skema PPP senilai hampir Rp 100 triliun segera ditransaksikan,” katanya. Tahun depan, pihaknya, terang Bastary, juga ingin menawarkan proyek-proyek dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dengan skema PPP. Saat ini, tambah dia, ada sekitar delapan proyek MPEI berskema PPP senilai Rp 250 triliun dan sebagian besar proyek-proyek itu sudah terdaftar dalam PPP Book. ed: nidia zuraya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar