20 Jul 2011

Monorel Makassar

MAKASSAR: Pemerintah Kota Makassar memproyeksikan nilai investasi pembangunan infrastruktur monorel akan mencapai Rp1,2 triliun.

Ilham Arief Sirajuddin, Wali Kota Makassar, mengatakan alokasi investasi tersebut dibutuhkan untuk membangun terminal di kawasan sibuk seperti Karebosi.

“Pembangunan monorel tidak harus menunggu hingga lalu lintas di Makassar padat. Karena tidak tertutup kemungkinan dalam beberapa tahun ke depan jumlah kendaraan di Makassar sudah tidak dapat tertampung ruas jalan,” ujarnya, kemarin.

Saat ini Pemkot Makassar tengah mempersiapkan kajian untuk pembangunan monorel. Berdasarkan studi kelayakan, kajian monorel itu diharapkan rampung pada 2012. “Kami mulai melakukan studi kelayakan penyediaan monorel karena rencana pembangunan monorel ini sudah dalam tahap kajian. Jika kajian ini rampung, maka seluruh hasil survei akan diserahkan ke investor untuk menjadi bahan pertimbangan,” jelasnya.

Monorel adalah metro atau rel dengan jalur yang terdiri dari rel tunggal namun berbeda dengan rel tradisional yang memiliki dua rel paralel sehingga dengan sendirinya, ukuran kereta lebih lebar dibandingkan relnya.

Namun, kata Ilham, poin terpenting dari kajian tersebut adalah pengembalian nilai investasi. Dia mengatakan, PT Hadji Kalla sudah ditawari untuk menjadi pemodal proyek monorel Makassar.

Investasi monorel tersebut dinilai menjanjikan dari aspek bisnis sehingga Pemkot Makassar optimistis proyek akan diminati banyak pihak. Berdasarkan data sementara hasil survei transportasi Dinas Perhubungan Makassar 2010-2011 diketahui jumlah penumpang kendaraan umum di Makassar mencapai 500.000 orang per hari.

Menurut rencana, pada hari Kamis pekan ini, Wali Kota Makassar berserta tim akan bertemu dengan manajemen PT Hadji Kalla untuk membahas rencana penawaran investasi.

Ilham menambahkan, jika investasi tersebut jatuh ke tangan PT Hadji Kalla maka dipastikan penyediaan sarana angkutan massal lainnya akan dihentikan. “Kami tidak ingin melanjutkan proyek busway ini karena investasinya yang begitu besar. Apalagi mencari sumber pembiayaan dari investor untuk busway masih sulit,” lanjutnya. (roy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar