19 Des 2010

2012, Jalan Layang Antasari-Blok M Rampung


Sejak 22 November lalu, Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta telah memulai pembangunan fisik dua jalan layang yakni, jalan layang non tol Pangeran Antasari-Blok M. Pengerjaan fisik itu dikerjakan lebih awal dari jadwal semula yang sebelumnya dikerjakan secara stimultan mulai awal tahun 2011. Dengan memajukan jadwal pengerjaan fisik, ditargetkan jalan layang ini akan rampung pada pertengahan tahun 2012. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi sekitar 30 persen kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut.

Kepala Bidang Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Novizal mengatakan, pembangunan jalan layang non tol Pangeran Antasari-Blok M akan dilakukan dengan ruas Pasar Inpres Cipete-Lapangan Mabak Blok M. Sedangkan jalan layang Kampungmelayu-Tanahabang dengan ruas Jalan Mas Mansyur-Jl Satrio.

Total pengerjaan dua jalan layang itu sebesar Rp 1,28 triliun untuk jalan layang Pangeran Antasari-Blok M dan Rp 737 miliar untuk jalan layang Kampungmelayu-Tanahabang. Keduanya, dikerjakan secara multiyears dari tiga pendanaan APBD DKI yaitu tahun anggaran 2010, 2011 dan 2012. Untuk tahun anggaran 2010, Dinas PU DKI Jakarta telah memberikan dana tahap awal sebesar Rp 30 miliar untuk satu pengembang. Dalam proyek ini, terdapat delapan pengembang yang memenangi tender fisik kedua jalan layang, yaitu lima pengembang untuk Jalan layang Pangeran Antasari-Blok M dan tiga pengembang untuk jalan layang Kampungmelayu-Tanahabang.

Pengerjaan fisik berupa pondasi dimulai pada malam hari mulai pukul 22.00 hingga 05.00 agar tidak terlalu mengganggu lalu lintas. Meski demikian, diperkirakan kemacetan tetap akan terjadi dalam satu tahun ke depan, terutama di Jalan Casablanca saat berlangsungnya pembuatan pondasi “Pengerjaan sudah mulai pada tanggal 22 November. Tetapi mereka harus melakukan pendataan utilitas yang harus dipindahkan karena masuk dalam kawasan proyek,” ujar Novizal, Kamis (25/11).

Panjang jalan layang Pangeran Antasari-Lapangan Mabak Blok M yakni sejauh 4,846 meter dengan lebar 8,75 meter untuk satu jalur. Karena akan dibuat dua jalur, maka total lebar jalan layang menjadi 17,5 meter dengan ketinggian 10 meter dari jalan eksisting. Waktu pelaksanaan pembangunan fisik dilaksanakan selama 630 hari atau sekitar 1 tahun 7,5 bulan dengan sistem proyek multiyears. Tidak hanya itu, setelah pembangunan fisik selesai, kontraktor masih memiliki kewajiban untuk memelihara jalan layang tersebut selama 180 hari.

Adapun nilai proyek jalan layang Pangeran Antasari-Blok M mencapai Rp 1,28 triliun yang dibagi dalam lima paket pengerjaan proyek. Adapun rute pengerjaannya dari selatan ke utara, masuk Jalan Pangeran Antasari menuju Brawijaya, Prapanca turun ke Wijaya I dekat kantor Walikota Jakarta Selatan. Sedangkan rute utara ke selatan, masuk dari Lapangan Mabak Blok M, menuju Jalan Iskandarsyah, Prapanca, Brawijaya dan turun di Jalan Pangeran Antasari. “Rute selatan ke utara turun di Wijaya I karena berdasarkan kajian dominan banyak yang belok kanan. Karena itu tidak mungkin diteruskan ke lapangan Mabak. Tapi kalau ada yang mau melanjutkannya bisa melalui underpass trunojoyo yang sudah eksisting,” kata Novizal.

Pembangunan jalan layang membutuhkan lebar trase 30 meter, sedangkan lebar trase eksisting di Jalan Pangeran Antasari hanya 20 meter. Untuk itu, Dinas PU DKI akan melakukan pembebasan tanah selebar 5 meter kiri dan kanan. Begitu juga sepanjang Jalan Pangeran Antasari di ruas Cipete hingga Wijaya I akan dibangun dua jalur jalan. Namun untuk Lapangan Mabak Blok M hingga Jalan Iskandarsyah akan dibuat satu jalur dengan tiang konstruksi berada di tengah jalan. “DI Jalan Iskandarsyah tiangnya di tengah. Karena ada tiga jalur lalu lintas disana, maka akan kita ambil jalur di tengah untuk pendirian tiang konstruksi jalan layang satu jalur. Untuk pembangunan itu, jalur lalu lintas di sana akan berkurang menjadi dua jalur,” katanya.

Sedangkan pembangunan jalan layang Kampungmelayu-Tanahabang sepanjang 2,3 kilometer, baru akan dilakukan pengerjaannya sepanjang 1,8 kilometer yaitu dari Jl Satrio hingga Jl Mas Mansyur. Sedangkan Kampungmelayu dan Tanahabang sepanjang 5 kilometer masih dilakukan tendernya. Jalan layang ini juga berada 12 meter diatas tanah dan untuk bagian diatas terowongan Casablanca dinaikkan hingga 20 meter di atas tanah karena adanya monorail.

Ditargetkan, pengerjaannya akan berlangsung selama 630 hari atau 1 tahun 7,5 bulan dengan masa perawatan selama 180 hari. Total nilai proyek pembangunan sebesar Rp 737 miliar yang dibagi tiga proyek. Untuk jalan layang Casablanca hingga Jalana Dr Satrio akan dibuat sumur resapan agar air dapat jatuh ketanah dan tidak langsung masuk ke saluran. Sumur resapan dapat menampung air saat hujan lebat hingga 2 jam, lebih dari itu air akan masuk langsung ke saluran. Selain itu, ruas jalan layangnya juga diberikan jarak 2 meter agar cahaya matahari dapat tetap mengenai tanaman di bawahnya.
sember: beritajakarta.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar