6 Okt 2011
Separator Busway Akan Ditinggikan
JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya penyerobotan jalur busway oleh kendaraan pribadi dipandang pihak Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta sebagai sebab utama terganggunya kecepatan dan jadwal operasi bus.
"Karena itu kami akan meninggikan separator (pembatas jalur busway) antara 50-60 sentimeter," ungkap M Soesilo Dewanto, Kasie Pengendalian BLU TransJakarta, saat berlangsung diskusi 'Meningkatkan Mutu Layanan TransJakarta' di Warung Tempo, Jalan Utan Kayu 68 H, Jakarta Timur, Senin (3/10/2011).
Kehadiran TransJakarta, menurut Soesilo sebenarnya untuk menghadirkan moda angkutan massal dan cepat berbasis bus. Sayangnya, kecepatan, ketepatan waktu, dan jarak antarbus (headway) TransJakarta kerap menimbulkan keluhan pengguna.
Peninggian separator diharapkan dapat menghambat terjadinya penyerobotan jalur busway, terutama oleh pengendara sepeda motor. "Kalau (jalur busway) steril, bisa meningkatkan kapasitas angkut, bisa lebih cepat," lanjut Soesilo.
Ia mengharapkan peran serta berupa kesadaran dan kedisiplinan warga untuk mendukung peningkatan mutu layanan TransJakarta. Selain penyerobotan jalur, pengguna dianggap kurang berpartisipasi dalam menjaga dan merawat fasilitas TransJakarta.
Rusaknya pintu-pintu otomatis di sejumlah halte diakibatkan karena kebiasaan penumpang menahan paksa pintu-pintu tersebut. Kebiasaan antri penumpang dan cara berdiri di dalam bus pun ikut menjadi poin yang dikritisi oleh Soesilo.
Lemahnya kesadaran pengguna jasa TransJakarta maupun masyarakat umum diakui pula dua pembicara lainnya dalam diskusi tersebut. "Disiplin pengguna, disiplin berlalu lintas, disiplin pengemudi, dan disiplin untuk menghargai fasilitas umum masih menjadi masalah tersendiri," kata pengamat ekonomi Faisal Basri.
Sementara, Restiti Sekartini, Wakil Direktur International Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia menambahkan pentingnnya sistem yang mengatur prioritas pada angkutan bus khusus, seperti TransJakarta. "Perlu ada bus priority sistem, misalnya di lampu merah atau di U-turn," kata Restiti.
Dengan demikian, kecepatan layanan bus TransJakarta tidak akan terganggu dan target waktu perjalanan setiap bus bisa tercapai. Sistem layanan lain, seperti penjadwalan dan peningkatan kualitas armada akan menyusul setelah adanya perbaikan kecepatan, jumlah bus yang memadai untuk tiap koridor, dan masalah headway.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar