19 Mei 2011

5 Proyek Besar Transportasi Massal Indonesia

VIVAnews - Pemerintah mempertimbangkan untuk mempercepat pembangunan setidaknya lima proyek besar sarana transportasi massal dengan kereta api. Sebagian dari proyek itu sedang digarap, bahkan ada yang sudah digarap namun tertunda.

Pertama, adalah pengembangan kereta api (KA) cepat dengan tenaga listrik yang berasal dari geothermal atau tenaga panas bumi. Potensi untuk pengembangan tersebut terdeteksi sepanjang Pulau Jawa.

"Itu baru pemikiran, misalnya pengembangaan KA dari Anyer ke Panarukan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, di kantornya, Jalan Wahidin, Jakarta, Senin, 14 Februari 2011.

Menurut Hatta, guna memuluskan pemikiran tersebut, pemerintah akan meminta Jepang mempelajari kemungkinan untuk merealisasikan ide tersebut.


Kedua, pemerintah juga berencana mendesain ulang pengembangan proyek monorel yang dikembangkan pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, untuk proyek monorel, Jepang tidak ikut dilibatkan.

Kajian desain ulang proyek monorel tersebut akan diselesaikan dalam dua bulan mendatang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. Saat ini, yang sedang diselesaikan adalah proses audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"(Kami) akan selesaikan sisa aset yang sudah dikeluarkan, itu akan dikembangkan kembali," kata Hatta.

Ketiga, pengembangan circle line atau jalur melingkar kereta api di Tanah Air. Sistem ini berpotensi dikembangkan lebih baik karena selama ini Indonesia memiliki lintasan rel kereta api yang cukup banyak, namun kedatangan kereta masih lambat.

Untuk pengembangan circle line itu, pemerintah akan menggandeng perusahaan pemerintah seperti PT Wijaya Karya Tbk, PT PP Tbk, dan PT Kereta Api Indonesia. Ketiga BUMN ini sudah siap membiayai proyek tersebut hingga Rp6 triliun.

Dengan perbaikan arus keluar masuk KA tersebut, diharapkan terjadi percepatan kedatangan kereta menjadi tiga menit sekali. "Itu akan memecahkan masalah transportasi," kata Hatta.

Keempat, pengembangan mass rapid transit (MRT), Hatta mengatakan, angkutan massal tersebut hanya akan sukses bila angkutan pengumpan (feeder) bisa terpenuhi. MRT tersebut akan memecahkan masalah angkutan menuju ke arah utara Jakarta.

Untuk tahap pertama, MRT akan dikembangkan dari Lebak Bulus ke Hotel Indonesia. Selanjutnya, pengembangan akan dilakukan ke arah kota dan terakhir ke Manggarai.

Kelima, transportasi massal untuk angkutan menuju bandara Soekarno-Hatta. "Untuk angkutan ke Bandar Udara Soekarno-Hatta akan ada kereta khusus yang langsung berhubungan dengan kereta di Manggarai. Itu harus di
speed up," katanya. (hs)
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar