JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Jalan layang atau flyover Tanah Abang - Kampung Melayu yang telah dimulai sejak 22 November 2010 dinilai dapat mengurai kemacetan di sepanjang Jalan Satrio - Jalan KH Mas Mansyur. Kemacetan yang terurai di sepanjang jalan ini juga dinilai menguntungkan untuk prospek properti.
"Flyover itu jadi bisa mengurai kemacetan di sepanjang Jalan Satrio yang selama ini terjadi," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa kepada Kompas.com saat ditemui di Ditlantas Polda Metro Jaya, Kamis (27/1/2011) malam.
Dari segi manajemen traffic, kata Royke, pelaksanaan pembangunan jalan layang Tanah Abang - Kampung Melayu ini masih dalam batas kewajaran. "Macet yang terjadi sekarang masih wajar, pihak pelaksana kami minta untuk seminimal mungkin tidak mengganggu lalu lintas. Juga waktu pengerjaan yang akan memakan waktu satu tahun itu, kami minta dipercepat," jelasnya.
Keberadaan jalan layang Tanah Abang - Kampung Melayu, kata Royke, akan mengurangi beban alur kemacetan di Jalan Satrio. "Harapannya, mereka yang tidak akan menuju Jalan Satrio sampai Mega Kuningan, dapat melintas di jalan layang Tanah Abang - Kampung Melayu," ujarnya,
Pembangunan jalan layang ini ditanggapi positif pula oleh para pengembang yang mengembangkan bisnis mereka di kawasan ini. Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT. Ciputra Properti Tbk, Artadinata Djangkar mengatakan pembangunan jalan layang sangat menguntungkan. Pasalnya, selama ini masalah terbesar infrastruktur di Jalan Satrio adalah kemacetan. "Dengan adanya jalan layang ini, mereka yang tidak bermaksud berhenti di sini, bisa lewat atas," paparnya.
Seperti diketahui di kawasan ini tumbuh sebagai kawasan properti baru. Ciputra World dan Kuningan City akan menjadi daya tarik perbelanjaan di kawasan yang dicanangkan pemerintah DKI Jakarta sebagai pusat wisata dan belanja Internasional. Dengan pembangunan jalan layang ini, dipastikan nilai properti akan ikut melambung. (Natalia Ririh)
sumber : kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar