BATAM – Otorita Batam atau Badan Pengusahaan FTZ Batam berencana membangun sarana transportasi masal berupa kereta api cepat (Monorail) serta jalan tol dengan nilai investasi ditaksir 4 triliun rupiah guna menghindari kemacetan seiring pertumbuhan ekonomi Batam yang terus meningkat.
Direktur Pembangunan Badan Pengusahaan FTZ (BP) Batam, Budiman Maskan mengatakan, berdasarkan Master Plan dari Departemen Perhubungan yang dibuat 2009 lalu, pihaknya telah melakukan studi kelayakan pembangunan sarana trasnportasi masal berupa kereta api.
“Dari hasil studi kelayakan maka alternative yang akan digunakan untuk membangun transportasi masal di batam yakni sistem light rail transit (LRT) berupa monorail karena lebih simple dan efesien,” katanya, Selasa (26/10).
Dari hasil studi kelayakan, maka alternatif yang akan dibangun uhntuk transportasi masal di Batam adalah monorail dengan dua jalur yakni Tanjunguncang-Batam Centre, sepanjang 17,7 kilometer dan Bandara Hang Nadim-Batuampar sepanjang 19,6 kilo meter.
BP Batam juga akan membangun jalan tol dengan rute Batuampar-Mukakuning-Bandara Hang Nadim sepanjang 24 kilo meter dengan dua jalur dan dua lajur.
Hasil studi kelayakan tentang pembangunan monorail dan jalan tol sudah diserahkan ke Menteri Perhubungan untuk disetujui, dan pembangunannya akan dimulai sekitar tahun 2013 hingga akhir 2015, lalu pada 2016 diperkirakan sudah bisa digunakan masyarakat.
Untuk membangun monorail dan jalan tol tersebut, kata Budiman dibutuhkan investasi sekitar 4 triliun rupiah dan dananya rencananya diperoleh dari pemerintah serta swasta.
Atasi Macet
Kepala Biro Perencanaan BP Batam, Istono mengatakan, pembangunan monorail dan jalan tol sebenarnya sudah direncanakan sejak era Habibie menjabat Ketua Otorita Batam. Itu dilakukan untuk mengatasi kemacetan seiring dengan pertumbuhan ekonomi Batam yang terus meningkat.
Pada saat ini saja, beberapa ruas jalan di Kota Batam seperti di Pelita, Muka Kuning, Bengkong dan Baloi sering terjadi kemacetan seperti Jakarta. Kondisi itu jika tidak diatasi sejak dini akan berpengaruh negatif terhadap citra Batam sebagai kota Industri dan dikuatirkan investor bisa merelokasi pabriknya dari Batam ke tempat lain. Pasalnya kemacetan bisa meningkatkan biaya produksi.
Kepala Bank Indonesia Batam dalam kajian ekonomi regional Provinsi Kepri, Elang Tripaptomo mengatakan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri di kuartal dua tahun ini sebesar 7,43 persen dan dikuartal tiga diprediksi masih dikisaran 7 persen.
Tingginya pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri itu mayoritas dikontribusi dari kota Batam sebagai kota industri yang pertumbuhannya setiap tahun lebih dari 7,0 persen. Salah satu sektor yang ikut berkontribusi adalah sektor konsumsi seperti konsumsi otomotif. Penjualan sepeda motor dan mobil di Batam setiap bulannya mencapai ratusan unit.
Oleh karena itu, langkah BP Batam membangun jalan tol serta monorail untuk mengatasi kemacetan dinilai warga Batam tepat. Rusdi (36) seorang warga Batam mengatakan, jika rencana itu bisa diwujudkan maka bisa menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi Batam, dan dalam jangka panjang ekonomi Batam bisa lebih cepat pembangunannya. (gus).
SUMBER: GOOGLE
28 Feb 2011
Stadion Lebak Bulus Digusur Akhir 2011
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal menggusur Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada akhir 2011 untuk dijadikan stasiun pusat dan depo kereta bawah tanah (Mass Rapid Transit / MRT).
Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI Jakarta, Ratiyono di Balikota DKI Jakarta, Kamis, mengatakan penggusuran Stadion Lebak Bulus dilakukan setelah lokasi baru pengganti stadion telah ditentukan.
Pemprov DKI sendiri sedang mengkaji tiga lokasi yang akan dipilih sebagai pengganti Stadion Lebak Bulus yaitu dua lokasi di persimpangan Jalan TB Simatupang dan satu lokasi di Jalan Ampera, Jakarta Selatan.
Ratiyono mengatakan stadion pengganti harus sama luasnya atau bahkan lebih luas dibanding Stadion Lebak Bulus.
Stadion pengganti juga harus dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti lapangan sepakbola, kolam renang dan lapangan squash.
"Saat ini kita pelajari ada tiga lokasi. Kita akan pilih yang terbaik. Minimal luasnya sama dengan Lebakbulus atau lebih baik lebih luas lagi. Pastinya pengganti stadion akan jauh lebih baik dan modern," kata Ratiyono.
Stadion pengganti akan mulai dibangun pada 2013 setelah pembebasan lahan yang dilakukan pada 2012.
Pemprov DKI menganggarkan dana pada APBD 2012 untuk membangun stadion penggganti seluas 4,4 hektar yang akan selesai pada 2015.
Mengenai renovasi fasilias kolam renang di Stadion Lebak Bulus yang akan diserahterimakan pada Maret 2011, Ratiyono mengatakan bakal menggunakan fasilitas tersebut secara optimal sampai nanti stadion dibongkar.
"Sampai titik terakhir pembongkaran, seluruh fasilitas, termasuk yang baru direnovasi, akan kami gunakan seoptimal mungkin," katanya.
Disorda DKI mengalokasikan anggaran APBD 2011 sebanyak Rp10 miliar untuk memperbaiki kolam renang dan memperbaiki tribun penonton Stadion Lebak Bulus yang menghabiskan dana Rp 2 miliar yang merupakan program 2009.
Pemprov DKI juga bakal melaporkan pemindahan Stadion Lebak Bulus kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sesuai pasal 67 ayat 7 Undang-Undang No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional yang menyatakan pengalihfungsian atau peniadaan prasarana olahraga tanpa rekomendasi menteri dan tanpa izin atau persetujuan dari pihak yang berwenang memang tidak diperbolehkan.
Untuk itu, Disorda telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada Kemenpora.
"Kita sudah memberitahukan kepada Kemenpora, bahwa aset DKI Stadion Lebakbulus akan kita alihfungsikan. Prinsipnya DKI tidak akan menelantarkan atau mengabaikan begitu saja. Kita akan mencari lokasi penggantinya. Mudah-mudahan mereka paham," katanya.
Sedangkan Asisten Kesejahteraan Masyarakat DKI, Mara Oloan Siregar mengatakan Pemprov DKI akan melakukan pemaparan pemindahan stadion Lebak Bulus kepada Kemenpora pada pekan depan.
"Kami telah mengajukan jadwal paparan ke Kemenpora pada hari Selasa atau Rabu pekan depan. Kita tunggu saja kabar dari Kemenpora, karena mereka yang menetapkan jadwal pertemuannya," kata Oloan.
Pemaparan akan menitikberatkan pentingnya lokasi Stadion Lebak Bulus terhadap pembangunan MRT dan alternatif pengganti dari Stadion Lebak Bulus. (N006/K004)
sumber: antara news
18 Feb 2011
stadion gelora bung tomo
Para penggemar sepak bola di Surabaya dan sekitarnya patut berbangga hati, pasalnya setelah sekian lama menunggu akhirnya stadion Gelora Bung Tomo selesai, pembangunan tersebut melalui 3 proses tahapan yaitu mulai dari pembangunan pondasi, pengerjaan stadion utama, stadion indoor, dan juga masjid.
Berlokasi di kawasan Benowo, Surabaya Barat, stadion utama Gelora Bung Tomo berada disuatu kompleks olah raga yang diberi nama Surabaya Sport Center (SSC), berikut diantaranya terdapat sebuah stadiun indoor, masjid, dan direncanakan memiliki stadion atletik dan sirkuit yang memiliki standart fasilitas yang tinggi. Untuk penonton, disediakan tiga kelas, diantaranya standar, VIP, dan VVIP.
Gelora Bung Tomo memiliki 21 pintu masuk di sekeliling stadion. Masing-masing pintu memiliki dua akses menuju ke tribun. Banyaknya akses itu, dirancang agar gerak penonton bisa lebih leluasa dan nyaman, pintu masuk dibuat berkelok-kelok seperti ular agar penonton tertib saat memasuki stadiun serta melewati sebuah ruangan khusus yang menjadi tempat “screening” atau tempat pemeriksaan barang bawaan.
Didalam stadion, Khusus untuk kelas standart bisa menempati kursi yang terbuat dari beton. Meski begitu, penonton tetap dibuat nyaman. Sebab, setiap “tangga” duduk penonton dirancang selebar 80 cm. Dengan demikian, penonton bisa duduk enak karena alas duduknya lebar.
Fasilitas lain yang tidak ketinggalan, tersedianya toilet yang lokasinya tidak jauh dari tempat duduk penonton. Toilet itu merata di beberapa penjuru stadion. Hal ini akan mempermudah bagi penonton.
SSC juga menyediakan tempat yang khusus menjual makanan dan minuman. Lokasinya berada di lantai satu. Penonton bisa leluasa mengakses lantai satu dan tribun selama pertandingan. Lain halnya dengan penonton kelas VIP dan VVIP. Untuk kedua kelas itu, SSC menyediakan fasilitas plus. Tiket kelas VIP dijual khusus, nanti bisa beli di lokasi maupun dengan cara online. Di sana penonton kelas ini disediakan tempat duduk menggunakan kursi sejenis sofa yang empuk. Kursi tersebut menghadap langsung ke arah lapangan.
Kapasitas kelas VIP terbatas, hanya 4.370 tiket. View-nya bakal istimewa karena berada di lantai 4-7. Untuk VIP, disediakan toilet khusus yang tidak tercampur dengan penonton kelas standar.
Lain lagi penonton kelas VVIP. Penonton diberi pelayanan seperti di hotel. Kelas istimewa itu disediakan khusus untuk tamu-tamu penting seperti pejabat negara atau yang lain. Penonton kelas VVIP ditempatkan di ruangan khusus yang terpisah dari penonton lainnya.
Untuk kelas tersebut, hanya tersedia delapan ruangan. Kapasitas masing-masing ruangan beragam, bergantung kepada tipenya. Ada yang superior, ada pula yang standar. Secara keseluruhan, kelas VVIP hanya menampung 130 penonton.
Di dalam ruangan disediakan sofa dan meja layaknya ruang tamu. Masing-masing ruangan diberi pelayan yang siap menyediakan segala sesuatu yang diminta tamu tersebut. Bahkan, untuk memesan makanan dan minuman, disediakan interkom yang tersambung langsung dengan pelayan.
Stadiun Gelora Bung Tomo
Jl. Jawar, Simpang Tiga Benowo, Pakal
Surabaya Barat
Info Stadiun Gelora Bung Tomo :
Panjang, 281,51 meter
Lebar, 203,67 meter
Tinggi, 43,22 meter
Kapasitas 55 ribu penonton
(Surabaya, City Guide)
Sumber : http://www.surabaya.go.id/berita/detail.php?id=5883
13 Feb 2011
Pembangunan Jembatan Selat Sunda Dipercepat
TEMPO Interaktif, Jakarta -Kementerian Pekerjaan Umum akan mempercepat pembangunan Jembatan Selat Sunda. Menurut Menteri PU Djoko Kirmanto, pihaknya akan terus mengupayakan agar tahap peletakan batu pertama jembatan tersebut bisa dimajukan menjadi pada akhir tahun 2013, meskipun program pemerintah menetapkan tahap itu tetap dilakukan pada awal 2014.
"Upaya percepatan itu dilakukan dalam rangka mewujudkan penetapan pembangunan jembatan penghubung antara pulau Sumatera dan Jawa itu sebagai proyek prioritas nasional," ujar Djoko saat ditemui di kantornya, Selasa (28/12).
Pemerintah Indonesia sepakat tetap mengutamakan pembangunan jembatan Selat Sunda dibandingkan pembangunan Jembatan Selat Malaka. Meskipun belum lama ini pihak Malaysia telah menyatakan kesiapannya untuk membangun jembatan yang menghubungkan Sumatera dengan Malaka.
Malaysia menyiapkan dana pinjaman dari Bank Exim Tiongkok sebesar US$ 12,75 miliar untuk pembangunan jembatan yang menghubungkan dua negara itu. "Kami tetap prioritaskan pembangunan internal. Jadi konektivitas di dalam dulu, baru ke luar," katanya.
Pembangunan jembatan Selat Sunda telah ditetapkan sebagai salah satu keputusan politik melalui terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang pembentukan Dewan Pengarah pembangunan. Dia juga menegaskan, pembangunan jembatan ini sudah memiliki tim kerja khusus.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak menyatakan, Perpres terkait penyelenggaraan pembangunan JSS ditargetkan terbit awal tahun depan. "Dengan demikian, setiap persiapan teknis terkait penyelenggaraan pembangunan jembatan, seperti feasibility study dan pembuatan grand design dapat segera dituntaskan," katanya dalam kesempatan yang sama.
saumber: tempo interaktif
Prayogo Pangestu 'Kuasai' Proyek Menara Jakarta
Jakarta - Mundurnya debut konglomerat Henry Pribadi dalam pembangunan proyek Menara Jakarta pada awal tahun ini membuat konglomerat Prajogo Pangestu menjadi pemegang saham mayoritas dalam konsorsium Menara Jakarta oleh PT Prasada Japa Pamudja.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur Wiratman and Associates Multidiciplinary Consultants Wiaratman Wangsadinata selaku konsultan Menara Jakarta, saat ditemui di acara transformasi konstruksi di Hotel Ambhara, Jakarta, Senin (22/3/2010).
"Januari kemarin Prayogo Pangestu jadi pemegang saham mayoritas," katanya.
Ia mengatakan Prajogo Pangestu menjadi mayoritas setelah Henry Pribadi melepas seluruh kepemilikan sahamnya kepada Prajogo di proyek tersebut. Sedangkan 4 pemegang saham menara Jakarta lainnya yaitu Sohat Chairil (pengusaha batubara), Harun Sebastian (Senayan City), Abraham Alex Tanuseputra (Pengusaha Apotek, dan pendiri Gereja Bethany), dan Kelompok Kompas Gramedia masih tetap dalam konsorsium.
Sayangnya Wiratman enggan menyampaikan berapa porsi saham masing-masing pihak. Ia mengatakan total pembangunan proyek menara setinggi 558 meter tersebut setidaknya bisa menelan dana minimal Rp 2,1 triliun dengan seluruh pendanaan lokal.
"Konon pendanaan tidak ada masalah," ucapnya.
Wiratman menegaskan setelah dibangun kembali pada awal Januari 2010 ini, ia optimis menara Jakarta akan bisa beroperasi pada tahun 2012 nanti. Menara Jakarta akan dilengkapi dengan restoran berputar, ruang pameran, hotel, mal, kafe, menara telekomunikasi dan lain-lain, yang ditargetkan bisa berdiri hingga 100 tahun.
sumber : detik finanace
Infrastruktur Jalan Layang Tanah Abang - Kampung Melayu
JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Jalan layang atau flyover Tanah Abang - Kampung Melayu yang telah dimulai sejak 22 November 2010 dinilai dapat mengurai kemacetan di sepanjang Jalan Satrio - Jalan KH Mas Mansyur. Kemacetan yang terurai di sepanjang jalan ini juga dinilai menguntungkan untuk prospek properti.
"Flyover itu jadi bisa mengurai kemacetan di sepanjang Jalan Satrio yang selama ini terjadi," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa kepada Kompas.com saat ditemui di Ditlantas Polda Metro Jaya, Kamis (27/1/2011) malam.
Dari segi manajemen traffic, kata Royke, pelaksanaan pembangunan jalan layang Tanah Abang - Kampung Melayu ini masih dalam batas kewajaran. "Macet yang terjadi sekarang masih wajar, pihak pelaksana kami minta untuk seminimal mungkin tidak mengganggu lalu lintas. Juga waktu pengerjaan yang akan memakan waktu satu tahun itu, kami minta dipercepat," jelasnya.
Keberadaan jalan layang Tanah Abang - Kampung Melayu, kata Royke, akan mengurangi beban alur kemacetan di Jalan Satrio. "Harapannya, mereka yang tidak akan menuju Jalan Satrio sampai Mega Kuningan, dapat melintas di jalan layang Tanah Abang - Kampung Melayu," ujarnya,
Pembangunan jalan layang ini ditanggapi positif pula oleh para pengembang yang mengembangkan bisnis mereka di kawasan ini. Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT. Ciputra Properti Tbk, Artadinata Djangkar mengatakan pembangunan jalan layang sangat menguntungkan. Pasalnya, selama ini masalah terbesar infrastruktur di Jalan Satrio adalah kemacetan. "Dengan adanya jalan layang ini, mereka yang tidak bermaksud berhenti di sini, bisa lewat atas," paparnya.
Seperti diketahui di kawasan ini tumbuh sebagai kawasan properti baru. Ciputra World dan Kuningan City akan menjadi daya tarik perbelanjaan di kawasan yang dicanangkan pemerintah DKI Jakarta sebagai pusat wisata dan belanja Internasional. Dengan pembangunan jalan layang ini, dipastikan nilai properti akan ikut melambung. (Natalia Ririh)
sumber : kompas
12 Feb 2011
proyek mrt tahap I akan dimulai pada tahun depan
JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) tahap I sudah memasuki tahap penyelesaian draf akhir desain dasar. Pembangunan fisik jalur MRT tahap I ini diharapkan sudah bisa dimulai tahun depan.
Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan, proyek pembangunan MRT tahap I yang menghubungkan Lebak Bulus dan Bundaran HI ini diharapkan selesai pada 2016. Adapun pembangunan MRT tahap II (Bundaran HI-Kampung Bandan) akan dimajukan mulai 2014 dan direncanakan selesai pada 2018.
Direktur Fungsi dan Perencanaan Korporasi PT MRT Jakarta Eddi Santosa mengatakan, proyek pembangunan MRT tahap I ini memakan biaya 144 miliar yen atau lebih dari Rp 15 triliun. Sebanyak 120 miliar yen (sekitar Rp 12,7 triliun) di antaranya diperoleh melalui pinjaman dari Jepang, sisanya akan dipenuhi secara patungan oleh pemerintah pusat dan DKI.
Dikatakan Eddi, pembuatan desain akhir pembangunan MRT ini harus mendapatkan persetujuan dari Gubernur DKI untuk selanjutnya dilakukan proses pelelangan proyek pengerjaan fisik bangunan.
"Tender ini akan makan waktu 1 tahun 3 bulan. Sampai saat ini sudah ada sejumlah kontraktor asal Jepang yang tertarik untuk melaksanakan pengerjaan fisik tersebut," kata Eddi.
Sebelum proyek ini berjalan, Pemerintah Provinsi DKI berencana membangun dua jalan layang yang diharapkan sudah selesai pada 2012. Kedua jalan layang ini meliputi jalan layang Dr Satrio atau Casablanca yang menghubungkan Kampung Melayu dan Tanah Abang, serta jalan layang penghubung Jalan Pangeran Antasari dan Blok M.
Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan, proyek pembangunan MRT tahap I yang menghubungkan Lebak Bulus dan Bundaran HI ini diharapkan selesai pada 2016. Adapun pembangunan MRT tahap II (Bundaran HI-Kampung Bandan) akan dimajukan mulai 2014 dan direncanakan selesai pada 2018.
Direktur Fungsi dan Perencanaan Korporasi PT MRT Jakarta Eddi Santosa mengatakan, proyek pembangunan MRT tahap I ini memakan biaya 144 miliar yen atau lebih dari Rp 15 triliun. Sebanyak 120 miliar yen (sekitar Rp 12,7 triliun) di antaranya diperoleh melalui pinjaman dari Jepang, sisanya akan dipenuhi secara patungan oleh pemerintah pusat dan DKI.
Dikatakan Eddi, pembuatan desain akhir pembangunan MRT ini harus mendapatkan persetujuan dari Gubernur DKI untuk selanjutnya dilakukan proses pelelangan proyek pengerjaan fisik bangunan.
"Tender ini akan makan waktu 1 tahun 3 bulan. Sampai saat ini sudah ada sejumlah kontraktor asal Jepang yang tertarik untuk melaksanakan pengerjaan fisik tersebut," kata Eddi.
Sebelum proyek ini berjalan, Pemerintah Provinsi DKI berencana membangun dua jalan layang yang diharapkan sudah selesai pada 2012. Kedua jalan layang ini meliputi jalan layang Dr Satrio atau Casablanca yang menghubungkan Kampung Melayu dan Tanah Abang, serta jalan layang penghubung Jalan Pangeran Antasari dan Blok M.
Proyek Monorail Dimulai Lagi 2014
Martin Bagya Kertiyasa - Okezone
Proyek Monorail yang Sempat Tertunda. Foto: Koran SI
JAKARTA - Pemerintah akan melanjutkan proyek monorel yang sempat tertunda akibat masalah keuangan, proyek ini akan dimulai tahun 2014.
Adapun dana yang dialokasikan untuk program proyek monorel ini mencapai USD500 juta. Saat ini, pemerintah sedang melakukan pencarian investor untuk proyek monorail tersebut.
"Sebenarnya peminatnya banyak, namun saat ini masih kita seleksi. Ditakutkan investornya nanti tidak sanggup lagi mengurusi seperti kemarin," ungkap Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bappenas Bastary Panji Indra, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (22/11/2010).
Diketahui, proyek monorail tersebut merupakan satu-satunya proyek pemerintah yang gagal dikerjakan pada tahun ini. Sehingga akhirnya sekarang dikembalikan kepada pemerintah dan ditangani oleh Dinas Perhubungan DKI. "Pemerintah sangat mendukung, bahkan akan memberikan subsidi," ungkapnya.
Namun untuk besarnya subsidi, dirinya enggan untuk mengungkapkan dan tidak dapat menjelaskan. Di sisi lain, terkait proyek mass rapid transport (MRT) dikatakannya bahwa keduanya sama penting. "Tidak ada prioritas utama, karena keduanya sangat penting," tegasnya.(ade)
sumber : okezone
Langganan:
Postingan (Atom)