22 Des 2010

TNI AL Beli 17 Tank Amphibi Buatan Rusia




Berita yang cukup menggembirakan buat TNI Angkatan Laut kita. TNI AL kita akan segera mendapat perlatan militer baru yang cukup menggembirakan. Kali ini datang dari Rusia, salah satu negara yang cukup disegani dalam bidang militer di Eropa Timur.


Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Agus Suhartono mengabarkan bahwa TNI AL akan segera memiliki 17 tank ampibi jenis BMP -3 F dari Rusia pada bulan Desember mendatang.

Segala sesuatu yang berkaitan dengan proses administratif pembelian peralatan tersebut sudah beres dan tuntas, sehingga 17 buah tank ampibi yang menghabiskan biaya sekitar 23 miliar rupiah tersebut akan segera menjadi milik resimen kaveleri korps marinir TNI AL kita.

Tank ampibi buatan Rusia tersebut juga dipersenjai dengan canon sepanjang 100 mm, dan kemampuan tembak mencapai 20 km. Wah, boleh juga. Dan bukan itu saja. Tank buatan Rusia ini juga dipersenjatai dengan senjata mesin dengan panjang 7,62.

Adapun kecepatann maksimumnya bisa mencapai 13 km di atas air,  dan 70 km di darat..

Selain Rusia, Korea Selatan nampaknya juga akan memberi andil dalam penambahan peralatan militer kita. Juga pada Desember mendatang, dikabarkan TNI AL juga akan memiliki kendaraan ampibi jenis 10 LVT-7A1.

Inipun juga berita bagus mengingat kendaraan ampibi TNI AL saat ini umumnya sudah berusia 20 dan bahkan ada yang sudah mencapai 30 tahun. Yang tentunya sudah tidak layak pakai.

19 Des 2010

Robot Bandung Raih Emas di San Francisco



TEMPO Interaktif, Jakarta: Tim robotika Indonesia yang diwakili oleh tim DU-114 dan Next-116 dari Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung menyabet medali emas di acara Robogames 2009 di Fort Mason, San Francisco, Amrika Serikat.

Acara yang berlangsung pada 13-14 Juni 2009 itu , tim Unikom memenangi kategori Open Firefighting Autonomous Robot. Kategori ini memberi misi pada robot untuk menemukan dimana letak api, lalu mematikannya
“Kategori ini diikuti sembilan tim dari universitas dan komunitas robotika di Amerika dan Inggris serta dua tim dari Indonesia,” ujar pembimbing tim Yusrila Y Kerlooza dalam keterangan persnya yang diterima Tempo, Selasa (16/6). Dua tim dari Indonesia adalah tim DU-114 dan NEXT-116.

Menurut Yusrila, selain tim DU-114 yang memenangkan medali emas, tim NEXT-116 juga meraih perhatian dari pujian dari peserta karena penampilannya. Robot Next-116 merupakan satu-satunya tim yang menampilkan robot berkaki (walking robot) pada kategori yang sama.

Ini adalah pertamakalinya Indonesia mengikuti acara kompetisi yang sempat tercatat dalam Guinness Book of Records sebagai World’s Largest Robot Competition.

Kedua robot itu merupakan rancangan dua mahasiswa Unikom yakni Rodi Hartono dan Stevanus Akbar Alexander. Adapun nama robot DU-114 dan Next 116 diambil dari singkatan alamat kampus mereka, yaitu Jalan Dipati Ukur nomor 114 Bandung.

Kedua robot ini sebelumnya pernah bertarung dalam sejumlah kompetisi robot tingkat regional dan nasional. Hasilnya, kedua robot mini ini menyabet juara, antara lain Juara Satu Divisi Senior Beroda Kontes Robot Cerdas Indonesia 2007 dan Juara Satu Divisi Senior Berkaki Kontes Robot Cerdas Indonesia tahun lalu.

Bobot kedua robot itu hampir sama. DU-114 memiliki bobot 3,5 kilogram sedangkan Next 116 berbobot 30 kilogram. DU-114, yang memiliki panjang 29 centimeter dan lebar 21 centimeter dilengkapi roda sebagai alat penggeraknya. Adapun Next 116, robot sepanjang 30 centimeter dan lebar 24 centimeter itu, dilengkapi enam kaki di kedua sisi badannya.
RANA AKBARI FITRIAWAN
Sumber: TempoInteraktif.com

2012, Jalan Layang Antasari-Blok M Rampung


Sejak 22 November lalu, Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta telah memulai pembangunan fisik dua jalan layang yakni, jalan layang non tol Pangeran Antasari-Blok M. Pengerjaan fisik itu dikerjakan lebih awal dari jadwal semula yang sebelumnya dikerjakan secara stimultan mulai awal tahun 2011. Dengan memajukan jadwal pengerjaan fisik, ditargetkan jalan layang ini akan rampung pada pertengahan tahun 2012. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi sekitar 30 persen kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut.

Kepala Bidang Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Novizal mengatakan, pembangunan jalan layang non tol Pangeran Antasari-Blok M akan dilakukan dengan ruas Pasar Inpres Cipete-Lapangan Mabak Blok M. Sedangkan jalan layang Kampungmelayu-Tanahabang dengan ruas Jalan Mas Mansyur-Jl Satrio.

Total pengerjaan dua jalan layang itu sebesar Rp 1,28 triliun untuk jalan layang Pangeran Antasari-Blok M dan Rp 737 miliar untuk jalan layang Kampungmelayu-Tanahabang. Keduanya, dikerjakan secara multiyears dari tiga pendanaan APBD DKI yaitu tahun anggaran 2010, 2011 dan 2012. Untuk tahun anggaran 2010, Dinas PU DKI Jakarta telah memberikan dana tahap awal sebesar Rp 30 miliar untuk satu pengembang. Dalam proyek ini, terdapat delapan pengembang yang memenangi tender fisik kedua jalan layang, yaitu lima pengembang untuk Jalan layang Pangeran Antasari-Blok M dan tiga pengembang untuk jalan layang Kampungmelayu-Tanahabang.

Pengerjaan fisik berupa pondasi dimulai pada malam hari mulai pukul 22.00 hingga 05.00 agar tidak terlalu mengganggu lalu lintas. Meski demikian, diperkirakan kemacetan tetap akan terjadi dalam satu tahun ke depan, terutama di Jalan Casablanca saat berlangsungnya pembuatan pondasi “Pengerjaan sudah mulai pada tanggal 22 November. Tetapi mereka harus melakukan pendataan utilitas yang harus dipindahkan karena masuk dalam kawasan proyek,” ujar Novizal, Kamis (25/11).

Panjang jalan layang Pangeran Antasari-Lapangan Mabak Blok M yakni sejauh 4,846 meter dengan lebar 8,75 meter untuk satu jalur. Karena akan dibuat dua jalur, maka total lebar jalan layang menjadi 17,5 meter dengan ketinggian 10 meter dari jalan eksisting. Waktu pelaksanaan pembangunan fisik dilaksanakan selama 630 hari atau sekitar 1 tahun 7,5 bulan dengan sistem proyek multiyears. Tidak hanya itu, setelah pembangunan fisik selesai, kontraktor masih memiliki kewajiban untuk memelihara jalan layang tersebut selama 180 hari.

Adapun nilai proyek jalan layang Pangeran Antasari-Blok M mencapai Rp 1,28 triliun yang dibagi dalam lima paket pengerjaan proyek. Adapun rute pengerjaannya dari selatan ke utara, masuk Jalan Pangeran Antasari menuju Brawijaya, Prapanca turun ke Wijaya I dekat kantor Walikota Jakarta Selatan. Sedangkan rute utara ke selatan, masuk dari Lapangan Mabak Blok M, menuju Jalan Iskandarsyah, Prapanca, Brawijaya dan turun di Jalan Pangeran Antasari. “Rute selatan ke utara turun di Wijaya I karena berdasarkan kajian dominan banyak yang belok kanan. Karena itu tidak mungkin diteruskan ke lapangan Mabak. Tapi kalau ada yang mau melanjutkannya bisa melalui underpass trunojoyo yang sudah eksisting,” kata Novizal.

Pembangunan jalan layang membutuhkan lebar trase 30 meter, sedangkan lebar trase eksisting di Jalan Pangeran Antasari hanya 20 meter. Untuk itu, Dinas PU DKI akan melakukan pembebasan tanah selebar 5 meter kiri dan kanan. Begitu juga sepanjang Jalan Pangeran Antasari di ruas Cipete hingga Wijaya I akan dibangun dua jalur jalan. Namun untuk Lapangan Mabak Blok M hingga Jalan Iskandarsyah akan dibuat satu jalur dengan tiang konstruksi berada di tengah jalan. “DI Jalan Iskandarsyah tiangnya di tengah. Karena ada tiga jalur lalu lintas disana, maka akan kita ambil jalur di tengah untuk pendirian tiang konstruksi jalan layang satu jalur. Untuk pembangunan itu, jalur lalu lintas di sana akan berkurang menjadi dua jalur,” katanya.

Sedangkan pembangunan jalan layang Kampungmelayu-Tanahabang sepanjang 2,3 kilometer, baru akan dilakukan pengerjaannya sepanjang 1,8 kilometer yaitu dari Jl Satrio hingga Jl Mas Mansyur. Sedangkan Kampungmelayu dan Tanahabang sepanjang 5 kilometer masih dilakukan tendernya. Jalan layang ini juga berada 12 meter diatas tanah dan untuk bagian diatas terowongan Casablanca dinaikkan hingga 20 meter di atas tanah karena adanya monorail.

Ditargetkan, pengerjaannya akan berlangsung selama 630 hari atau 1 tahun 7,5 bulan dengan masa perawatan selama 180 hari. Total nilai proyek pembangunan sebesar Rp 737 miliar yang dibagi tiga proyek. Untuk jalan layang Casablanca hingga Jalana Dr Satrio akan dibuat sumur resapan agar air dapat jatuh ketanah dan tidak langsung masuk ke saluran. Sumur resapan dapat menampung air saat hujan lebat hingga 2 jam, lebih dari itu air akan masuk langsung ke saluran. Selain itu, ruas jalan layangnya juga diberikan jarak 2 meter agar cahaya matahari dapat tetap mengenai tanaman di bawahnya.
sember: beritajakarta.com

15 Des 2010

Senjata SS2 Indonesia Terbaik di Dunia



(ANTARA News)- Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Fayakhun Andriadi mengungkapkan, senapan serbu produksi putra-putra bangsa Indonesia telah terbukti berhasil menunjukkan prestasi juara pada beberapa kejuaraan tingkat dunia.

"Yang jelas, demikian Fayakhun Andiradi, senapan serbu SS2-V1 V5 itu merupakan senjata buatan PT Pindad yang rekayasanya 100 persen dilakukan oleh putra-putra bangsa indonesia," ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan itu, sehubungan dengan adanya ketertarikan sejumlah negara tetangga atas senjata produksi Indonesia tersebut.

"Jenis senapan serbu SS2-V1 hingga V5 yang diproduksi oleh PT Pindad di Bandung ini, dan kini sedang ditawarkan ke beberapa negara tetangga, terutama Malaysia yang menunjukkan minat besar untuk membelinya," katanya lagi.

Senapan serbu ini, menurutnya, berlaras panjang kaliber 5,56 mm yang beberapa kali menjadi senjata andalan dalam kejuaraan bertaraf internasional.

"Karena terbukti bisa membawa juara beberapa perutusan Indonesia, sehingga sejumlah negara tetangga tertarik membelinya," katanya lagi.

Fayakhun Andriadi atasnama rekan-rekannya di Komisi I DPR RI lalu mendesak Pemerintah RI melalui Kementerian Pertahanan, agar menyetop impor alat utama sistem persenjataan (Alutsista) tertentu yang sudah bisa direkayasa dan diproduksi di Indonesia.

"Khusus untuk peluru dan senapan berlaras pendek, yakni pistol, juga senapan berlaras panjang sejenis SS2, kita jangan lagi impor, lebih mengutamakan produksi dalam negeri, agar semakin mempercepat menuju swasembada Alutsista," ujarnya.

`Political will` Pemerintah RI, menurutnya, amat diperlukan untuk diwujudkonkretkan dalam `political action`, yakni di sektor kebijakan anggaran untuk mendukung percepatan menuju swasembada Alutsista secara bertahap.

"Kita harus bisa melakukannya dan jangan lagi terlalu bergantung kepada impor, sehingga kita tidak lagi selalu jadi korban kebijakan embargo sepihak dan lain-lain kebijakan yang merugikan kepentingan pertahanan nasional," tegas Fayakhun Andriadi.

Sumber: ANTARA

10 Des 2010

Proyek MRT Dijadwalkan Selesai Januari 2016


JAKARTA, KOMPAS.Com — Dalam rangka proyek mass rapid transit (MRT) telah dilakukan penandatanganan Loan Agreement 2 (LA 2) antara Pemerintah (diwakili Dubes RI di Jepang) dan Japan International Coorporation Agency (JICA). Jumlah LA 2 ini senilai 48,150 miliar yen.
Demikian diungkap Direktur Fungsi Korporasi PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRTJ) Eddi Santosa dalam jumpa pers di Kantor MRTJ, Jakarta, Rabu (1/4). "Paling lambat 120 hari sejak 31 Maret 2009, LA 2 sudah harus efektif. Uangnya masih di Jepang. Sebagai bentuk komitmen, pemerintah sudah membayar 0,1 persennya," kata Eddi.
Total pinjaman dari JICA untuk proyek ini adalah 120,017 miliar yen. Tahap 2 (LA 2) seluruhnya diteruskan kepada Pemprov DKI Jakarta sebagai hibah. Sisa pinjaman pada tahap ketiga dan tahap keempat yang seluruhnya akan diteruskan kepada Pemprov DKI Jakarta sebagai pinjaman.
Dari jadwal yang dipublikasikan MRTJ, ada empat tahap yang akan dilalui untuk sampai beroperasinya. Pertama, pengerjaan basic design yang dimulai pada April 2009. Pengerjaan yang dilakukan oleh Departemen Perhubungan ini direncanakan berlangsung selama 14 bulan.
Ketika ditanya apakah basic design ini sudah dikerjakan, Eddi mengaku tidak tahu. "Tanya saja sama mereka (Dephub). Kami mengerjakan rencana selanjutnya (2-4)," kata Eddi.
Rencana yang dimaksudkannya adalah proses tender konstruksi, pengerjaan konstruksi, dan uji coba. "Inilah yang dikerjakan oleh kami (MRTJ)," ungkap Eddi. Untuk proses tender, katanya, waktunya 12 bulan, konstruksi 58 bulan, dan uji coba 6 bulan saja. Dengan demikian, pada Januari 2016 MRT ini bisa dioperasikan.
Pemprov DKI sendiri, menurut info dari MRTJ, telah menunjukkan total komitmennya di Perda No 4/2008 yang memuat komitmen APBD sampai dengan 2016 sebesar Rp 1,5 triliun. Sampai dengan 2009, pemprov DKI telah mengeluarkan Rp 100 miliar untuk pembebasan tanah dan ekuitas MRTJ.
Namun, kata Eddi, dana yang berasal dari JICA sangat ketat penggunaannya. "Mereka meminta ada barangnya dulu baru uangnya dicairkan," katanya.
Implikasinya, masih kata Eddi, perusahaan kontraktor yang akan mengerjakan proyek ini harus memiliki modal awal. Pasalnya, tidak ada uang muka dalam pengerjaannya. Kalau dana itu dirupiahkan menjadi sekitar Rp 6 triliun. Jika diserap selama 2,5 tahun, per bulannya dana yang dibutuhkan sekitar Rp 2 miliar. Jadi, kalau menagihnya tiap tiga bulan sekali, kontraktor yang bersangkutan harus punya modal awal sebesar Rp 600 miliar," kata Eddi.
"Sistem pembayaran seperti ini sangat menguntungkan. Pertama, untuk menjamin proyek ini tidak terbengkalai. Kedua, kalau ada kenaikan biaya, Jepang langsung menanganinya," ungkap Eddi.
Pengerjaan proyek MRT ini merupakan tahap pertama dari dua tahap. Tahap pertama ini mengerjakan jalur dari Lebak Bulus sampai Dukuh Atas. Berikut adalah profil proyek MRT tersebut berdasarkan data MRTJ.
Panjang jalurnya 14,5 km (10,5 km di atas, 4 km di bawah tanah). Jumlah stasiun 12 buah (8 di atas dan 4 di bawah tanah). Waktu tempuhnya hanya 28 menit. Waktu berhenti 40,60 detik, ini untuk menghindari terciptanya pasar di lokasi stasiun. Jarak antarstasiun 0,8-2,2 km. Jumlah penumpang per hari mencapai 340.000 orang.

sumber  : kompas.com

9 Des 2010

KBT mengurangi 30% banjir di jakarta

KANAL BANJIR TIMUR DAPAT KURANGI BANJIR 30 PERSEN



Jakarta, 23/2/2010 (Kominfo-Newsroom) Gubernur DKI Jakarta Fauzi
Bowo mengatakan, dengan beroperasinya Kanal Banjir Timur (KBT)
dapat mengurangi banjir di ibukota sekitar 30 persen dari luas
daerah luasan DKI Jakarta.
Jadi keberadaan KBT bukan untuk menjamin DKI bebas banjir, dan
untuk itu masyarakat di aliran sungai Ciliwung harus tetap waspada,
tapi dengan adanya KBT dan normalisasi Kanal Banjir Barat (KBB),
dapat mengurangi lama genangan, katanya saat meninjau KBT di Area
KBT Jakarta, Selasa (23/2) pagi.
Dengan adanya kanal-kanal tersebut dan berfungsinya drainse
secara maksimal, diharapkan akan dapat mengurangi lama genangan
seperti yang terjadi pada tahun-tahun lalu dimana genangan bisa
mencapai tiga hari.
Saat ini kalau terjadi banjir, genangannya hanya beberapa jam
saja, sehingga warga masyarakat yang terkena banjir dapat kembali
ke rumah dan kembali melakukan aktifitasnya seperti biasa.
Khusus daerah di Jakarta Timur yang pada tahun sebelumnya bila
musim hujan selalu kebanjiran, kini dengan keberadaan Kanal Banjir
Timur (KBT) boleh sedikit bernapas lega, mereka tidak lagi terkena
banjir, demikian pula di kawasan KBB.
Dia mengakui, daerah aliran sungai Ciliwung belum dapat
terhindar dari banjir pada tahun ini, karena belum.tersamb ung
dengan KBT, dan diharapkan dalam beberapa tahun ke depan akan
dibangun interkoneksi antara sungai Ciliwung dengan KBT.
Selain itu, akan diupayakan berkordinasi dengan daerah hulu
duntuk memperbesar kapasitas tampungan air dari sungainya, atau
membangun waduk baru dan memaksimalkan pompa air.
Untuk itu, masyarakat diminta agar tidak membuang sampah ke
aliran air, karena pada gilirannya sampah tersebut akan membuat
saluran air menjadi mampet dan drainase tidak berfungsi secara
optimal.
sumber : google

8 Des 2010

DKI Resmikan Proyek Bantar Gebang

VIVAnews - Proyek pembangunan pengelolaan sampah terpadu Bantar Gebang akhirnya dimulai. Proyek ini ditargetkan mampu menghasilkan energi listrik dari sampah hingga 26 megawatt.

Realisasi proyek berteknologi tinggi ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, Kamis 2 April 2009. "Proyek ini ditargetkan selesai dua sampai tiga tahun ke depan," kata Fauzi.

Ia berharap tempat pembuangan sampah terpadu Bantar Gebang ini dapat menjadi proyek percontohan kota lain di Indonesia. Dengan lahan seluas 108 hektare ini, sampah yang tertampung setiap harinya akan diolah menjadi kompos dan energi listrik. Setiap hari diperkirakan tertampung 4.500 ton sampah.

Selanjutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengembangkan tempat pembuangan sampah serupa di kawasan Ciangir Tangerang. TPST Bantar Gebang untuk pengelolaan sampah Jakarta bagian Timur dan Bekasi, sedangkan Ciangir untuk sampah Jakarta bagian Barat dan Tangerang.

Pembangunan dilaksanakan sesuai UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang Berwawasan Lingkungan. Proyek senilai Rp 800 miliar ini menyedot sekitar 1.200 pekerja.
• VIVAnews